Rabu, 21 November 2012

Detak Jantung dan Hati yang Meracau

Memang benar! Aku gelisah, sangat-sangat gelisah pada waktu itu -- sekarang pun masih. Namun, mengapa kalian menyebutku gila? Rasa sakit menajamkan inderaku, bukan melemahkannya. Apalagi, membuatnya tumpul. Dibanding indera lainnya, indera pendengaranku paling tajam. Aku mendengar semua hal di langit dan di bumi. Aku mendengar suara di neraka. Bagaimana bisa aku disebut gila? Dengarlah! Kalian akan tahu betapa warasnya aku. Betapa tenangnya aku. Akan kuceritakan kepada kalian seluruh detail kejadiannya.

***

Detak Jantung dan Hati yang Meracau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...